IDXChannel - Gedung Putih menegaskan bahwa sistem perbankan Amerika Serikat (AS) aman. Pernyataan tersebut dibuat setelah Silicon Valley Bank (SVB) dijual kepada First Citizens BancShares Inc.
Ditanya apakah gejolak perbankan telah lewat setelah SVB berhasil dijual, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan orang Amerika tidak perlu lagi khawatir.
"Karena tindakan tegas dari pemerintah, regulator perbankan dan juga Departemen Keuangan, sistem perbankan aman," kata sekretaris pers Gedung Putih tersebut, dilansir dari Reuters pada Selasa (28/3/2023).
"Warga Amerika sudah bisa merasa optimis," tambahya.
Pada Senin (27/3/2023), First Citizens setuju untuk membeli SVB yang awal bulan ini mengalami kebangkrutan dan memicu gejolak di industri perbankan global. Menurut pernyataan dari Federal Deposit Insurance Corp (FDIC), First Citizens setuju untuk mengambil alih semua deposit SVB.
Kesepakatan tersebut mencakup pembelian sekitar USD72 miliar aset SVB dengan diskon USD16,5 miliar. 17 kantor cabang SVB dibuka kembali dan berganti nama menjadi First Citizens.
Kesepakatan tidak termasuk usaha private banking SVB. Sebelumnya, FDIC memutuskan untuk menawarkan SVB dan usaha private bankingnya secara terpisah.
FDIC dapat menerima saham First Citizens senilai USD500 juta. FDIC memproyeksikan akan menelan kerugian sebesar USD20 miliar setelah semua aset SVB dijual.
Sekitar USD90 miliar sekuritas dan aset lain milik SVB akan tetap berada dalam pengelolaan FDIC. Sebelum bangkrut, SVB mencatat aset sebesar USD167 miliar dan deposit sebesar 119 miliar.
(WHY)