sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Silicon Valley Bank Kolaps, AS Topang Kepercayaan pada Sistem Perbankan

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
14/03/2023 06:58 WIB
Dengan The Fed yang siap untuk terus menaikkan suku bunga, para investor mengatakan sistem keuangan mungkin belum sepenuhnya keluar dari masalah
Silicon Valley Bank Kolaps, AS Topang Kepercayaan pada Sistem Perbankan (FOTO:BBCNews)
Silicon Valley Bank Kolaps, AS Topang Kepercayaan pada Sistem Perbankan (FOTO:BBCNews)

IDXChannel - Pemerintah Amerika Serikat pada hari Minggu (12/02/2023), mengambil tindakan darurat untuk menopang kepercayaan terhadap sistem perbankan setelah kegagalan bank Silicon Valley yang dapat mengancam dan memicu krisis sistemik yang lebih luas.

Regulator AS mengatakan, para nasabah bank Silicon Valley akan memiliki akses ke semua deposito mereka mulai hari Senin dan regulator juga akan menyiapkan fasilitas baru untuk memberikan bank akses ke dana darurat.

Federal Reserve juga mempermudah bank-bank untuk meminjam dana darurat. Begitu juga dengan Regulator yang bergerak cepat untuk menutup Signature Bank di New York yang berada di bawah tekanan dalam beberapa hari terakhir.

Presiden Joe Biden pada hari Minggu malam mengatakan, Menteri Keuangan dan direktur Dewan Ekonomi Nasional telah bekerja keras dengan regulator perbankan untuk mengatasi masalah di kedua bank tersebut.

"Saya sangat berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban penuh dari mereka yang bertanggung jawab atas kekacauan ini dan untuk melanjutkan upaya kami untuk memperkuat pengawasan dan regulasi bank-bank besar agar kita tidak berada dalam posisi ini lagi," ungkap Joe Biden melalui laman Reuters, Senin (13/03/2023).

Pengumuman mengenai kedatangan regulator setelah futures AS mulai diperdagangkan di Asia membuat Silicon Valley dan pasar global lega. Para investor mengirim saham berjangka S&P 500 AS naik 1,2%, sementara saham berjangka Nasdaq naik 1,3%.

"Kami pikir langkah-langkah yang diambil oleh Fed, Departemen Keuangan dan FDIC akan secara tegas mematahkan 'lingkaran malapetaka' psikologis di seluruh sektor perbankan regional," ungkap Karl Schamotta, kepala strategi pasar Corpay di Toronto, melalui laman Reuters, Senin (13/03/2023).

"Namun, cukup atau tidak, episode ini akan berkontribusi pada tingkat volatilitas yang lebih tinggi bersama para investor yang mengawasi dengan waspada akan adanya celah-celah lain yang akan muncul seiring dengan pengetatan kebijakan The Fed yang terus berlanjut,” jelasnya.

Intervensi pemerintahan Joe Biden menggarisbawahi bagaimana kampanye tanpa henti oleh The Fed dan bank-bank sentral utama lainnya untuk melawan inflasi memberikan tekanan pada sistem keuangan dan pasar global.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement