Namun demikian, dalam hal aktivitas bursa karbon nasional, Ahmad mengakui bahwa saat ini BRI masih memiliki sejumlah catatan dan evaluasi yang perlu dikerjakan secara bersama-sama, agar bursa bursa karbon dapat terus berjalan secara berkelanjutan.
Beberapa catatan tersebut, menurut Ahmad, terkait dengan policy, infrastruktur proses sertifikasi, serta kontinuitas supply dan demand yang tersedia di bursa karbon itu sendiri.
"Supplynya perlu diperbanyak. Demand akan sangat banyak, tapi kalau supply terbatas, tentu itu jadi tantangan juga," tutur Ahmad.
Namun demikian, tak hanya ingin menggantungkan harap pada keberadaan Bursa Karbon Indonesia, BRI secara internal operasional perusahaan juga melakukan sejumlah improvement, di antaranya dengan mulai menggunakan kendaraan listrik untuk keperluan kegiatan operasional.
Saat ini, Ahmad menjelaskan, BRI tercatat telah mengoperasikan sedikitnya 97 mobil listrik dan 50 motor listrik. Tak hanya itu, di Kantor Pusat BRI juga telah tersedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).