sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Suku Bunga Rendah Belum Dongkrak Kredit Perbankan, Ekonom: Butuh Terobosan Baru

Banking editor Hafid Fuad
31/05/2021 09:37 WIB
Rendahnya suku bunga acuan ternyata tidak segera diikuti oleh turunnya suku bunga kredit perbankan.
Rendahnya suku bunga acuan ternyata tidak segera diikuti oleh turunnya suku bunga kredit perbankan. (Foto: MNC Media)
Rendahnya suku bunga acuan ternyata tidak segera diikuti oleh turunnya suku bunga kredit perbankan. (Foto: MNC Media)

"Anomali hubungan suku bunga acuan dan penyaluran kredit perbankan ini menyiratkan bahwa kebijakan suku bunga tidak selalu efektif dalam mendorong pertumbuhan kredit. Diperlukan kebijakan-kebijakan lain untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan," katanya.

Penyaluran kredit perbankan di tengah pandemi saat ini lebih ditentukan oleh permintaan kredit. Sementara turunnya suku bunga tidak mampu meningkatkan permintaan kredit tersebut. Terbatasnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat menyebabkan tingkat konsumsi masyarakat dan produksi dunia usaha mengalami penurunan yang signifikan. "Tidak heran jika kemudian kebutuhan pembiayaan baik untuk konsumsi maupun produksi juga turun drastis. Permintaan kredit menjadi sangat terbatas. Kalaupun ada permintaan kredit, risiko nya juga tinggi dan harus diwaspadai,". tambahnya.

Ketika permintaan kredit demikian rendahnya dan berisiko, dalam rangka pembiayaan fiscal Pemerintah menawarkan SBN dengan return yang menarik dan tingkat risiko yang minimal atau bahkan zero risk. Bagi sebagian bank, khususnya yang memiliki cost of fund yang rendah, SBN menjadi pilihan yang paling menguntungkan. 

Bank yang memilih menempatkan dananya di SBN tidak dapat disalahkan. Mereka harus memastikan adanya penerimaan yang cukup guna membayar bunga kepada masyarakat pemilik dana. 

Bank tidak perlu dipaksa menyalurkan kredit. Mereka akan kembali menyalurkan kredit ketika ada permintaan dan risiko kredit diyakini dapat dikelola. "Memaksakan bank menyalurkan kredit justru bisa berdampak negative meningkatkan risiko kegagalan bank," sebutnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement