Peningkatan surplus neraca perdagangan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas.
Neraca perdagangan nonmigas September 2024 mencatat surplus sebesar USD4,62 miliar ditopang oleh ekspor nonmigas yang tetap kuat mencapai USD20,91 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor produk manufaktur dan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti besi dan baja, bahan bakar mineral (batu bara), serta nikel.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai USD1,36 miliar pada September 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dari penurunan ekspor migas.
(Fiki Ariyanti)