IDXChannel - Survei Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi pada Januari 2024 terindikasi tumbuh terbatas. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 6,5%.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan pertumbuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada LU pertambangan, sementara perlambatan terjadi pada LU perdagangan, dan penurunan terjadi pada LU Penyedia Mamin.
"Kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didukung untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban yang jatuh tempo," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (26/2/2024).
Responden menyampaikankebutuhan pembiayaan pada periode laporan mayoritas dipenuhi dari dana sendiri (59,2%), meski tidak setinggi pada Desember 2023, diikuti fasilitas kelonggaran tarik (17.3%) yang lebih tinggi daripada bulan sebelumnya.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Januari 2024 juga terindikasi tumbuh terbatas dengan SBT sebesar 24,5%.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, permintaan pembiayaan dari nasabah, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.