Selain itu, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit meningkat. Hal tersebut terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) sebesar 73,6% dari semula 73,4%.
Baca Juga:
Rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau meningkat pada sebagian kategori pengeluaran, kecuali pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp2,1–3 juta dan Rp3,1–Rp4 juta per bulan.
Adapun rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,6%, atau sama dengan proporsi pada bulan sebelumnya. (NIA)