Dalam beberapa tahun terakhir, Bank secara proaktif mengambil langkah konservatif untuk mencadangkan provisi pada portofolio di seluruh segmen bisnis, khususnya di tengah kondisi yang menantang.
Langkah ini memberikan kontribusi pada penurunan biaya provisi Bank sebesar 21,6% menjadi Rp763 miliar dari Rp1,01 triliun. Selain itu, Bank terus memantau dan mendampingi nasabah yang sedang menghadapi tantangan.
Bank juga mempertahankan risk posture pada tingkat yang memadai untuk menjaga kualitas asetnya, sehingga Bank dapat mencatat rasio NPL (Konsolidasian) yang membaik menjadi 4,4% (gross) pada Juni 2021 dibandingkan 5,0% (gross) pada periode yang sama tahun lalu.
Bank berhasil mengendalikan biaya overhead, yang tercatat turun 6,1% menjadi Rp2,9 triliun, didukung oleh upaya berkelanjutan terhadap pengelolaan biaya di seluruh organisasi, termasuk penerapan work from home selama pandemi.
Seiring dengan kondisi pasar saat ini, di mana industri perbankan menghadapi perlambatan dalam pertumbuhan kredit, total kredit Maybank Indonesia juga turun 14,6% menjadi Rp98,8 triliun di tengah upaya Bank memitigasi risiko kredit selama masa pandemi.