Kredit Community Financial Services (CFS) turun 17,5% disebabkan oleh penurunan kredit CFS Non-Ritel sebesar 22,3% dan penurunan kredit CFS-Ritel sebesar 12,0%. Kredit Global Banking (GB) juga turun 8,2%.
Namun, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih bertumbuh positif sebesar 1,2% pada semester pertama 2021 menjadi Rp14,4 triliun dari Rp 14,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Secara kuartalan, KPR tumbuh 2,5% dari Rp14,1 triliun di kuartal pertama 2021.
Total simpanan nasabah meningkat 1,6% menjadi Rp107,4 triliun pada semester pertama 2021. Bank menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan basis pendanaan yang efisien dengan meningkatkan dana murah dan mengurangi dana berbiaya tinggi. Strategi tersebut berkontribusi pada peningkatan CASA, yang bertumbuh 6,4% menjadi Rp45,1 triliun. Rasio CASA juga naik menjadi 41,9% pada Juni 2021 dibandingkan 40,0% pada Juni 2020.
Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to DepositRatio (LDR bank saja) berada di posisi yang sehat, pada level 80,1%, sementara Rasio Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR bank saja), tercatat sebesar 188,97% pada semester pertama 2021, jauh di atas ketentuan minimum sebesar 100%.
"Posisi permodalan Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,3% pada Juni 2021 dibanding 22,1% pada periode yang sama tahun lalu," beber dia. Total modal Bank tercatat naik menjadi Rp27,2 triliun pada Juni 2021 dari Rp26,4 triliun pada Juni 2020.
(SANDY)