sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

The Fed Beri Sinyal akan Naikkan Suku Bunga 0,5 Persen

Banking editor Dian Kusumo
02/12/2022 11:25 WIB
Federal Reserve atau Bank Sentral AS memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi, atau 0,5 persen.
The Fed Beri Sinyal akan Naikkan Suku Bunga 0,5 Persen. (Foto : MNC Media)
The Fed Beri Sinyal akan Naikkan Suku Bunga 0,5 Persen. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Federal Reserve atau Bank Sentral AS memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi, atau 0,5 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh ketua Fed Jerome Powell. 

Sebelumnya, The Fed telah manikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, atau 0,75 persen.

"Masuk akal untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga, kami saat kami mendekati tingkat pengekangan yang akan cukup untuk menurunkan inflasi," kata Powell pada sebuah acara di Brookings Institute di Washington, D.C. 

"Waktu untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga mungkin datang segera setelah pertemuan Desember." 

Kenaikan 50 basis poin akan mengangkat suku bunga jangka pendek ke kisaran target menjadi 4,25 hingga 4,50 persen.

Spekulasi atas kenaikan suku bunga yang lebih kecil meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah dua laporan inflasi berturut-turut yang lebih rendah dari perkiraan oleh Departemen Tenaga Kerja AS memberi para bankir sentral beberapa kelegaan bahwa tekanan harga mulai mendingin.

Ketua The Fed juga mengatakan bahwa suku bunga terminal akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya dalam proyeksi ekonomi terbaru oleh FOMC pada bulan September, yang memproyeksikan suku bunga akan setinggi 5 persen.

"Tingkat suku bunga akhir harus agak lebih tinggi dari yang diperkirakan pada saat pertemuan September dalam ringkasan proyeksi ekonomi," kata Powell.

Komentar Powell datang setelah laporan dari perusahaan pemrosesan penggajian ADP pada hari Rabu menunjukkan bahwa perekrutan swasta melambat ke level terendah sejak Januari 2021 setelah perusahaan menambahkan hanya 127.000 pekerjaan pada 
November, penurunan tajam dari 239.000 yang dilaporkan pada Oktober.

Pada hari Jumat, Departemen Tenaga Kerja akan menerbitkan laporan nonfarm payrolls baru yang, selain indeks harga konsumen (CPI) bulan depan, akan menjadi data ekonomi utama terakhir yang dilihat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) sebelum pertemuannya pada 13-14 Desember.

(DKH)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement