IDXChannel - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen oleh berbagai pihak dikhawatirkan bakal menggerus likuiditas perbankan secara keseluruhan.
Terkait pandangan tersebut, Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Nugroho Joko Prastowo, menyebut bahwa likuiditas perbankan secara nasional saat ini masih cukup memadai.
Meski demikian, Nugroho juga menyebut bahwa terkadang permasalahan likuiditas bank yang ketat bukan menjadi permasalahan sektoral secara keseluruhan, melainkan dari individual bank itu sendiri.
"Beberapa bank, istilahnya bukan masalah industri perbankan, tapi beberapa individual bank, jadi ini bisa dilihat dari AL/DPK perbankan itu sangat tinggi masih 27 persen," ujar Joko, dalam pelatihan jurnalis di Samosir, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Guna menghadapi risiko tersebut, menurut Nugroho, kalangan perbankan bisa memanfaatkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dari Bank Indonesia (BI) untuk menjawab tantangan di era naiknya suku bunga dan tekanan ekonomi global.