Agus menjelaskan, pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha, terutama UMKM di berbagai sektor produktif, melalui pengembangan produk kredit yang lebih fleksibel dalam tenor, suku bunga, dan skema pembayaran sesuai kebutuhan pelaku usaha.
"Perseroan secara konsisten menjalankan strategi penguatan fundamental melalui pengelolaan risiko yang prudent, transformasi proses bisnis, dan optimalisasi teknologi digital untuk mendukung akselerasi bisnis yang sehat dan berdaya saing," ujar Direktur Keuangan & Strategi Bank Jakarta, Basaria Martha Juliana, dalam kesempatan yang sama.
Dari sisi efisiensi, menruut Basaria, Bank Jakarta terus menjalankan berbagai inisiatif pengelolaan biaya bunga secara optimal, antara lain melalui peningkatan porsi CASA dan penyesuaian suku bunga deposito korporasi.
Langkah ini berhasil menurunkan beban bunga sebesar 7,77 persen hingga September 2025.
Selain itu, pengelolaan operasional expenditure (OPEX) juga terus dioptimalkan melalui efisiensi proses bisnis, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan penyelarasan struktur biaya dengan prioritas strategis perusahaan.
"Upaya ini memperkuat efektivitas operasional sekaligus menjaga ruang untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," ujar Basaria.
(taufan sukma)