Sebagaimana dilansir melalui Laporan Keuangan Perseroan, total aset Bank Jakarta tercatat sebesar Rp90,72 triliun, tumbuh 12,37 persen (YoY) dibanding posisi triwulan III-2024 sebesar Rp80,74 triliun.
Pertumbuhan aset tersebut didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp74,23 triliun, tumbuh 16,9 persen (YoY) dari Rp63,50 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Di tengah kompetisi penghimpunan dana yang masih ketat, Bank Jakarta fokus memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah (CASA).
Hasilnya, rasio CASA tumbuh signifikan sebesar 59,85 persen (YoY), menjadi fondasi penting bagi efisiensi biaya dana dan stabilitas likuiditas dalam mendukung ekspansi pembiayaan yang berkelanjutan.
Pada sisi pembiayaan, penyaluran kredit dan pembiayaan Bank Jakarta tumbuh solid, terutama pada segmen UMKM yang meningkat 16,14 persen (YoY) menjadi Rp6,62 triliun dari Rp5,7 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ini mencerminkan peran aktif Bank Jakarta dalam mendukung produktivitas ekonomi daerah melalui penyaluran pembiayaan yang inklusif dan berdampak luas," ujar Agus.