Perry menjelasan, inflasi atau indeks harga konsumen pada Oktober 2023 tercatat 2,56 persen secara year on year (yoy) atau lebih tinggi dibanding realisasi bulan sebelumnya 2,28 persen (yoy).
"Inflasi inti rendah sebesar 1,9 persen yoy atau menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 2 persen," ujarnya.
Inflasi kelompok volatile food atau harga pangan bergejolak, sambung Perry, tetap terjaga sebesar 5,54 persen yoy sejalan dengan eratnya pengendalia inflasi antara BI dengan pemerintah.
Sementara inflasi kelompok harga-harga yang diatur pemerintah sebesar 2,12 persen yoy atau sedikit naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,99 persen yoy.
"BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan meningkatkan sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah agar inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024," pungkas Perry.
(FAY)