Capaian ini menandai keberhasilan pengendalian tekanan harga di tengah lonjakan permintaan selama Hari Besar Keagamaan Nasional dan peningkatan konsumsi dari sektor Pariwisata.
Kebutuhan pangan tidak hanya berasal dari penduduk namun juga wisatawan dan dapat menghasilkan lonjakan permintaan pada musim kunjungan wisata. Selain kegiatan upacara dan perayaan keagamaan ikut mendorong peningkatan permintaan.
Tak hanya itu, terdapat tantangan dalam stabilitas harga dan pasokan pangan, yakni menurunnya luas lahan pertanian dan regenerasi petani, serta belum optimalnya peran pasar induk sebagai pusat distribusi. GNPIP Balinusra 2025 terus berkomitmen menjaga pasokan pangan dan peningkatan produktivitas pertanian dengan memberdayakan kelompok petani lokal.
Peran Kelompok Tani dan UMKM dalam Pengendalian Inflasi
Menjawab tantangan tersebut, Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali terus memberikan pendampingan kepada kelompok tani untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, salah satunya KTT Mekar Nadi Sari di Desa Baturiti, Baturiti, Tabanan Bali. Kelompok tani ini memiliki keunggulan dalam komoditas cabai dan hortikultura.
Deputi KPw BI Bali Butet Linda Panjaitan menjelaskan, cabai menjadi salah satu komoditas yang mempengaruhi pergerakan inflasi. Untuk itu, menjaga dan meningkatkan produktivitas cabai menjadi hal yang penting.