sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Waspadai Jenis-Jenis Kejahatan Siber Keuangan di Era AI

Banking editor Reysha Hidayat/Magang
19/11/2023 18:31 WIB
AI juga bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi keuangan. 
Waspadai Jenis-Jenis Kejahatan Siber Keuangan di Era AI. Foto: MNC Media.
Waspadai Jenis-Jenis Kejahatan Siber Keuangan di Era AI. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi di bidang ilmu komputer yang memiliki kemampuan khusus untuk memecahkan masalah dengan kecerdasan yang dianggap menyaingi kemampuan kognitif manusia. 

Di sektor keuangan, AI juga bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi keuangan. 

Pemanfaatan teknologi AI di sektor keuangan seperti chatbot sebagai costumer service yang dapat memberikan layanan konsultasi keuangan, terdapat juga robo advisor yang akan memberikan analisis keputusan investasi di pasar modal. 

Walaupun banyak sekali manfaat dari AI, perlu diingat untuk tetap waspada dalam mengelola informasi dan risiko yang bisa muncul kapan saja. Salah satu risiko yang bisa muncul di era pemanfaatan AI adalah kejahatan siber

Berikut penjelasannya dilansir dari Sikapi Uangmu OJK.

Beberapa contoh kejahatan siber antara lain, phising. Ini adalah bentuk kejahatan digital dengan mencuri informasi pribadi melalui email atau chat yang direkayasa. 

Contohnya adalah modus penyebaran promo melalui media sosial, oknum akan menyamoaikan informasi menarik yang ternyata merupakan jebakan phising.

Selanjutnya yaitu deepfake. Ini adalah rekayasa foto/video/suara yang dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi hoax dengan menyamar sebagai tokoh terpercaya. 

Contohnya, modus meminta uang dengan memanfaatkan video/suara tokoh yang dikenal, tujuannya adalah agar orang lain percaya dan bersedia untuk mengirimkan sejumlah dana. 

Untuk itu selalu waspada dalam menerima informasi, dengan tidak mudah percaya dengan pesan dari orang asing. Lakukan pengecekan kredibilitas sumber informasi dan konfirmasi kepada pihak yang terpercaya. 

Berikutnya adalah algoritma, yakni menyajikan iklan dan rekomendasi produk yang disesuaikan dengan apa yang sering kita cari atau likes di sosial media. 

Apabila tidak disikapi dengan bijak, algoritma dan berbagai rekomendasi tersebut bisa mendorong kebiasaan belanja secara impulsif dan boros. (NIA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement