Yuddy menegaskan, Bank bjb selalu siap bersinergi dan kolaborasi meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah dengan semangat saling memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Dia mencontohkan, pada proses menuju KUB dengan Bank Jambi, sudah dilakukan berbagai kerja sama bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak. Bank Jambi merupakan salah satu BPD yang memiliki kinerja positif. Total Aset per 30 September 2023 sebesar Rp12,4 triliun, di mana total kredit mencapai Rp8,5 triliun dengan NPL 1,85%. ROE pun tercatat sebesar 17,67% yang mencerminkan tingkat profitabititas yang sangat baik.
Selain itu, Bank Jambi juga merupakan salah satu BPD yang juga memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) dengan kinerja yang baik, dengan total aset sebesar Rp1,1 triliun dengan ROA 2,97% dan NPF 0,32%. UUS bank Jambi dapat bersinergi dengan Bank bjb syariah yang telah lebih dahulu menjadi anggota KUB Bank bjb, sehingga dapat memperkuat kekuatan penetrasi di market perbankan syariah.
Saat ini, Bank bjb juga masih membuka peluang kerja sama dengan BPD lain di Indonesia, dengan prinsip untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan. Dengan total aset bank bjb (bank only) per September 2023 sebesar Rp168,7 triliun dan seluruh proses pengembangan KUB dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan persetujuan OJK, maka struktur KUB Bank bjb akan terdiri dari 5 bank.
Yaitu Bank bjb syariah, Bank Bengkulu, Bank Sultra dan Bank Maluku Malut, dan Bank Jambi, dengan kontribusi tambahan total aset anggota KUB mencapai Rp55,4 triliun, serta jaringan yang tersebar di 18 Provinsi dari Indonesia bagian Barat sampai Indonesia bagian Timur.
(FAY)