“Dulu energi bersih itu mahal, tapi dengan inovasi yang dilakukan PLN maka ke depannya energi bersih itu murah. Di situlah renewable energy bisa head to head dengan fuel energy, tidak hanya dari segi teknis tapi juga secara komersil,” sambung Darmawan.
Oleh karenanya, PLN melakukan transformasi secara menyeluruh. Perseroan mengkonsolidasikan aset sehingga core competency pun berkembang lebih dinamis, organisasi perseroan pun kini diakuinya lebih agile.
“Kami juga berdiskusi untuk renegoisasi dengan power plant producer, dulu saat tandatangan kan kontraknya fair, tapi demand tidak tercapai. Kami terbuka, sharing the pain dengan mereka, sehingga kami bisa mengurangi ‘take or pay’,” tukas Darmawan. (NKK)