Sebelumnya, pada 2018, nilai penjualan dari enam peserta saat pameran tercatat USD705,2 ribu dan nilai ekspor setelah pameran menjadi USD1,2 juta. Sedangkan pada 2017, delapan peserta mencatatkan nilai penjualan sebesar USD439,6 ribu dengan nilai ekspor setelah pameran mencapai USD950 ribu.
Menurut Reni, para pelaku IKM kerajinan di tanah air memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Kemenperin mencatat, kinerja ekspor produk kerajinan nasional mencapai USD949 juta pada tahun 2022.
"Melihat kondisi tersebut, peluang pengembangan industri kerajinan terbentang luas," imbuhnya.
Apalagi, pangsa pasar industri kerajinan di Indonesia baru 2,5% dari pasar dunia dan bisa terus berkembang. Oleh sebab itu, Ditjen IKMA Kemenperin semakin aktif mempromosikan beragam produk kerajinan nasional agar mampu menguasai pasar domestik dan internasional. (NIA)