IDXChannel - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat volume lalulintas yang melintasi Jalan Tol Trans Jawa saat ini sudah tembus 1,1 juta kendaraan setiap harinya.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, Jasa Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengelola 62% dari keseluruhan panjang Jalan Tol Trans Jawa, atau sepanjang 676 Km.
Jalan tol ini menyambungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa dengan kawan strategis seperti bandara, pelabuhan, kawasan industri hingga destinasi wisata.
"Selama empat tahun beroperasi, kami mencatat peningkatan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) yang signifikan seiring dengan terintegrasinya setiap ruas yang ada di koridor Jalan Tol Trans Jawa,” kata Lisye dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (13/10/2023).
Sejak dioperasikan secara penuh di penghujung tahun 2018, Jasa Marga mencatat peningkatan LHR yang signifikan untuk Jalan Tol Trans Jawa.
Tercatat pada tahun 2019 di awal pengoperasian, LHR Jalan Tol Trans Jawa setelah beroperasi penuh adalah sebesar 1,1 juta kendaraan/hari, meningkat 3,23% dari tahun 2018.
Beranjak ke tahun 2020 hingga tahun 2022, LHR Jalan Tol Trans Jawa selama tiga tahun tersebut masih mengalami kenaikan di tengah pandemi Covid-19, tercatat pada tahun 2021 LHR sebesar 982 ribu kendaraan/hari, dengan kenaikan rata-rata tiap tahunnya sebesar 16%.
Sedangkan di tahun 2023 hingga triwulan III, LHR Jalan Tol Trans Jawa mencapai 1,11 juta kendaraan/hari, meningkat 3,12% jika dibandingkan dengan LHR pada periode yang sama di tahun 2019.
“Jalan Tol Trans Jawa mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial Indonesia melalui multiplier effect di berbagai sektor, di antaranya yaitu efisiensi biaya logistik, percepatan konektivitas antar daerah, hingga pengembangan wilayah di sekitar area jalan tol,” sambung Lisye.
Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi menjelaskan, setelah dilakukannya spin-off (pemisahan) pada 13 Ruas Jalan Tol Trans Jawa dari induk, PT JTT terus berupaya meningkatkan kualitas layanan operasional jalan tol.
Tidak hanya mengoptimalkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, PT JTT juga memberikan pelayanan beyond SPM dengan beautifikasi, penghijauan, ketersediaan ruang usaha UMKM, fasilitas disabilitas hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area.
“Hal ini tentu saja berdampak positif pada kinerja PT JTT. Pada Semester I Tahun 2023, pendapatan tol PT JTT mencapai Rp1,76 Triliun. Pendapatan ini juga setara dengan 28,77% dari total pendapatan tol konsolidasi Jasa Marga Group yang menjadikan kami sebagai Anak Perusahaan penyumbang pendapatan tertinggi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga,” katanya.
(NIY)