"Ini adalah langkah kami mendukung target nasional bauran energi baru terbarukan sebesar 31% di tahun 2050, serta cita-cita Net Zero Emission Indonesia 2060,” ujar Riva.
Transisi energi nasional, saat ini terus digencarkan di Indonesia sebagai langkah pemanfaatan energi yang lebih baik, tak terkecuali di sektor bahan bakar kendaraan. Tidak dapat dimungkuri, mayoritas kendaraan saat ini masih menggunakan BBM atau energi fosil, dan permintaannya pun sangat tinggi.
Melihat kebutuhan yang masih sangat tinggi, Pertamina Patra Niaga, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melihat peluang mendorong penggunaan campuran bahan bakar nabati atau biofuel, salah satunya Biodiesel.
Selama kurun waktu tujuh tahun terakhir, tingkat pencampuran Biodiesel terus ditingkatkan, sejak Februari 2023 baurannya ditetapkan sebesar 35% atau B35.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut implementasi Biodiesel sangat berdampak positif. Pada 2022, penyaluran 10,5 juta kiloliter (KL) B30 atau bauran nabati sebesar 30% berdampak positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca sekitar 27,8 juta ton CO2, belum lagi dari segi menghemat devisa negara hingga USD8,34 milyar dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,3 juta orang.