Romie mengakui, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri untuk mendorong para pekerja mendapat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karena itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah agar semakin banyak pekerja di Jabar yang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Apabila semua bergerak, gap tersebut diharapkan bisa semakin rendah.
"Pada tahun ini target kita bisa naik 10 persen. Jadi 41% atau 46% di-cover," terangnya.
Lebih lanjut Romie menuturkan, soal minimnya literasi masyarakat terkait manfaat BPJS Ketenagakerjaan menjadi persoalan paling krusial dalam mendorong pekerja untuk mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. Diakuinya, edukasi tentang manfaat program kesepertaan BPJS Ketenagakerjaan pun masih kurang di masyarakat.
"Tahunya ini program orang kantoran, padahal sebenarnya ini program untuk seluruh masyarakat pekerja, baik di sektor formal, maupun sektor informal," tuturnya.