Lalu, berdasarkan laporan keuangannya, harga rata-rata penjualan kendaraan globalnya dalam kuartal terakhir setara dengan USD26.384.
"Jika menggunakan angka tersebut sebagai proksi, maka pendapatan dari produksi selama satu hari penuh di 14 pabriknya setara dengan USD356 juta, atau sekitar Rp5,4 triliun," sebut Reuters, Kamis (31/8/2023) kemarin.
Saat ini seluruh pabrik yang ditutup sementara itu sudah beroperasi kembali. Carscoops mengatakan peristiwa tersebut justru mencoreng nama baik Toyota yang dikenal memiliki sistem produksi mobil terbaik di dunia.
"Toyota sering kali dianggap berjasa mengembangkan sistem produksi Just-In-Time (JIT), yang merupakan komponen penting dari Toyota Production System (TPS) atau Lean Manufacturing," terang Carscoops.
Sayangnya masalah sepele seperti pembaruan sistem komputer justru berhasil membuat Toyota kelabakan dan menghentikan aktivitas produksi. Hilangnya produksi satu hari justru langsung membuat Toyota mengalami kerugian besar.