Kembali ke mata BRICS, hukuman yang diberikan kepada Rusia karena invasinya ke Ukraina pada akhirnya turut memantik upaya de-dolarisasi. Akibat invasi itu, negara-negara barat membekukan simpanan mata uang asing milik Rusia senilai 300 miliar dan mengeluarkan negara tersebut dari Swift international payment system.
Negara-negara yang masih bersedia berdagang dengan Rusia, seperti India dan China, mulai bertransaksi dengan Rusia menggunakan Rupee dan Yuan. Managing Director Bestinvest Jason Hollands mengatakan Brazil dan China pun kini mulai bertransaksi dengan Yuan.
India pun mengikuti jejak tersebut. Saat ini, ada 18 negara—termasuk Inggris, Jerman, Rusia, dan Arab Saudi—telah mengantongi izin untuk melakukan transaksi dengan Rupee.
Dengan potensi de-dolarisasi makin nyata di depan mata, lantas apa dampak penggunaan mata uang BRICS? Simak ulasannya berikut ini.
Dampak Penggunaan Mata Uang BRICS
Perekonomian AS Perlahan Kolaps
Penggunaan mata uang BRICS dalam perdagangan internasional akan menurunkan permintaan dolar AS, yang pada akhirnya dapat meruntuhkan dominasi dolar AS. Implikasi yang terjadi bakal dirasakan secara global, juga oleh penduduk Amerika sendiri.