sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

2 Fakta Mata Uang BRICS: Dampak Besar dan Sejarah Upaya Melengserkan Dolar dari Tahta

Economics editor Kurnia Nadya
06/04/2023 14:37 WIB
Aliansi BRICS tengah menggodok penerapan mata uang BRICS, penggunaannya disinyalir bakal menurunkan dolar AS dari tahta supremasinya.
2 Fakta Mata Uang BRICS: Dampak Besar dan Sejarah Upaya Melengserkan Dolar dari Tahta. (Foto: MNC Media)
2 Fakta Mata Uang BRICS: Dampak Besar dan Sejarah Upaya Melengserkan Dolar dari Tahta. (Foto: MNC Media)

Tak semua negara adidaya senang terhadap ketergantungan ini, contohnya Rusia dan China. Kedua negara itu disebut-sebut ingin menghentikan hegemoni dolar di perdagangan internasional. Upaya ini kerap disebut sebagai de-dolarisasi. 

Para pendukung de-dolarisasi menyebut keberhasilan upaya mereka kelak akan mengurangi ketergantungan dunia terhadap dolar, sehingga membantu pemerintah banyak negara untuk memitigasi imbas perubahan ekonomi dan politik di AS, sekaligus menekan potensi krisis keuangan dampak dari ketidakstabilan dolar. 

Gerakan de-dolarisasi ini sebenarnya telah mulai sebelum pembicaraan soal mata uang BRICS naik lagi ke permukaan. Pada 2022, IMF mencatat bahwa dolar tak lagi menguasai pasar internasional dengan ‘kuantitas’ yang sama dari tahun-tahun sebelumnya. 

“Pangsa dolar terhadap pertukaran valuta asing global menurun lebih dari 59% pada kuartal akhir tahun lalu, memperpanjang penurunan yang telah terjadi dua dekade,” demikian catatan IMF menyebutkan. 

IMF juga mencatat bahwa penurunan pangsa dolar tidak dibarengi dengan peningkatan pangsa valuta asing besar lainnya seperti Poundsterling, Yen, atau Euro. Penurunan pangsa dolar malah dikontribusi sebagian besar oleh penggunaan Yuan dan mata uang negara-negara kecil. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement