Hal ini menyebabkan tingginya konsumsi bahan bakar minyak yang menyebabkan tingginya emisi dan polusi udara.
“Kehadiran KRL ini akan berkontribusi pada pengurangan angka konsumsi BBM hingga 51,7% dan kita berharap tingkat peralihan minat masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke KRL mencapai 50%,” ucapnya.
Menhub mengajak seluruh masyarakat di Solo-Yogya dan sekitarnya untuk memanfaatkan fasilitas KRL dengan maksimal.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, operator, dan juga para pemangku kepentingan terkait agar angkutan massal di Solo-Yogya semakin terintegrasi antar modanya sehingga semakin mudah diakses,” ujarnya.
Menhub berharap, jalur KRL dapat terus diperpanjang agar dapat semakin banyak daerah yang dilayani dan turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah yang dilalui. Tidak hanya di Jawa, pengembagnan KRL juga akan terus dilakukan di luar pulau Jawa seperti di Sumatera dan daerah lainnya. (TYO)