IDXChannel – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, tahun ini pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp 2.750 triliun dan target penerimaan sebesar Rp 1.743 triliun. Artinya akan ada defisit anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp 1.006 triliun atau sekitar 5,7 persen.
Sri Mulyani menyampaikan fokus utama pelaksanaan APBN tahun 2021 adalah penanganan covid dan percepatan pemulihan ekonomi, reformasi pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial serta reformasi birokrasi.
Oleh karena itu, postur APBN 2021 target pendapatan negara akan meningkat menjadi Rp1743,6 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 target ini akan tumbuh 6,7%.
Namun, jika dilihat dari sisi untuk perpajakan dengan target Rp1.444 triliun di tahun 2021, sedangkan realisasi di tahun 2020 hanya mencapai Rp1.282 triliun, itu artinya perpajakan harus tumbuh 12,6% agar target dapat tercapai. Sementara untuk target PNBP di 2021 akan lebih rendah sekitar 11,9% dari realisasi APBN 2020.
“Jadi nanti untuk pendapatan negara mungkin kita akan tetap mengoptimalkan untuk PNBP kita jaga dan sekaligus menjaga agar di bidang perpajakan tidak terjadi shortfall, dengan demikian kita harapkan tetap akan bisa tercapai Rp 1.743 triliun,” jelas Sri Mulyani dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan RI, Kamis (28/1/2021).