Menurutnya, meningkatnya hotel yang dijual disebabkan oleh banyaknya pengelola hotel yang keberatan menanggung beban cicilan yang tertunda pada saat masa pandemi.
"Kondisi seperti itu tidak serta-merta bisa diatasi dengan masuknya kita ke era endemi, karena relaksasi dari bank sekarang sudah berhenti jadi sekarang ini kita harus mulai membayar cicilan lagi seperti normal, malah kita harus mengcover 2 tahun yang sudah diberikan kesempatan cuti untuk tidak bayar cicilan itu kan ditumpuk ke belakang semua," kata Iswandi kepada MPI, Senin (13/2/2023).
Namun menurutnya hal tersebut tidak bisa dipukul rata, tidak semua kasusnya seperti itu, tetapi menurut catatannya, salah satu pendorong utamanya merupakan hal tersebut.
"Dalam pantauan saya mereka keberatan di sana dan itu sekarang dengan adanya kondisi membaik, ada investor yang berminat," tutup Iswandi. (RRD)