sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

3T Masih Rendah, Kemenkes Ajak Perguruan Tinggi untuk Berkontribusi

Economics editor Shifa Nurhaliza
02/08/2021 11:32 WIB
Pelaksanaan 3T atau Tracing (pelacakan), Testing (pemeriksaan), dan Treatment (penanganan) kasus Covid-19 di Indonesia masih lemah dibandingkan negara lain.
Ilustrasi pandemi Covid-19
Ilustrasi pandemi Covid-19

IDXChannel - Pelaksanaan 3T atau Tracing (pelacakan), Testing (pemeriksaan), dan Treatment (penanganan) untuk kasus Covid-19 di Indonesia masih terhitung lemah dibandingkan dengan negara lainnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui 3T merupakan strategi yang paling dasar dalam penanganan Covid-19. Menurutnya, 3T merupakan langkah paling penting langkah vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

“Jadi kalau ada orang yang terkena, kita lakukan pelacakan, kontak erat yang teridentifikasi, kemudian kita lakukan testing. Nah disiplin melakukan testing, tracing ini masih jauh dari standar,” ungkapnya, dikutip dari program Newscreen Morning IDX Channel, Senin (2/8/2021).

Budi juga akui implementasi 3T di lapangan tidak bisa sembarangan. Kaidah-kaidah epidemiologis harus tetap diikuti. Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak guna mewujudkan implementasi 3T yang tepat. 

Kemenkes ajak perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki fakultas kedokteran dan fakultas kesehatan masyarakat yang baik. Selain itu, Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19, jumlah tes di Indonesia dalam sepekan terakhir masih jauh dari target 400 ribu tes per harinya. (FIRDA/NDA)

Advertisement
Advertisement