IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran secara absolut sebanyak 7,28 juta orang per Februari 2025. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, angka ini naik 80 ribu orang dari Februari 2024 yang sebesar 7,20 juta orang.
"Hal ini terjadi karena jumlah angkatan kerja bertambah lebih cepat daripada penyerapannya," ujar Amalia dalam Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025, Senin (5/5/2025).
Sementara itu, proporsi pekerja informal juga meningkat dari 59,17 persen pada Februari 2024 menjadi 59,40 persen pada Februari 2025.
Dalam setahun terakhir, terdapat tambahan 3,59 juta orang yang masuk ke pasar kerja.
Per Februari 2025, proporsi pekerja penuh waktu adalah sebesar 66,19 persen, pekerja paruh waktu 25,81 persen, dan setengah pengangguran 8,00 persen.
Seseorang yang bekerja setidaknya satu jam dalam seminggu termasuk dalam kategori penduduk bekerja, sesuai standar International Labour Organization (ILO).
Konsep ini juga diterapkan oleh berbagai negara lain di dunia. BPS membagi penduduk bekerja ke dalam 3 kategori, yaitu: pekerja penuh waktu (jam kerja minimal 35 jam per minggu), pekerja paruh waktu (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu, tetapi tidak mencari pekerjaan, dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain), dan setengah pengangguran (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu, dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain).
Tiga lapangan usaha dengan peningkatan jumlah tenaga kerja terbesar dalam setahun terakhir adalah Perdagangan (0,98 juta orang), Pertanian (0,89 juta orang), dan Industri Pengolahan (0,72 juta orang).
(NIA DEVIYANA)