-
Objek Di Atas Tanah
Keberadaan objek di atas tanah juga akan memengaruhi harga dari tanah tersebut. Objek seperti bangunan maupun tanaman memiliki nilai ekonomis dan produktif yang akan menjadikan harga tanah semakin tinggi.
Jika tanah tersebut dijual beserta objek yang berada di atasnya, tentu harganya akan lebih mahal jika dibandingkan dengan harga tanah tanpa ada objek tersebut.
-
Tingkat Keamanan
Yang dimaksud dengan tingkat keamanan adalah tidak rawan bencana alam. Bencana seperti banjir dan tanah longsor merupakan risiko yang akan ada saat membeli sebuah properti atau tanah.
Untuk itu, tanah yang terbebas dari risiko tersebut tentunya akan memiliki harga yang lebih mahal dan cenderung naik tiap tahunnya.
-
Biaya Administratif
Dalam proses jual beli tanah, ada beberapa biaya yang perlu dikeluarkan, salah satunya adalah biaya administrasi. Biaya administrasi tersebut termasuk biaya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), biaya Akta Jual Beli (AJB), notaris, sertifikat, dan lain-lain.
Tidak lupa, ada biaya Nilai Jual Objek Pajak (NJOB) dan inflasi yang menjadi faktor penentu harga tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Sosial dan Ekonomi
Faktor sosial dan ekonomi dari masyarakat juga bisa memengaruhi harga tanah. Tingkat pendapatan masyarakat, perubahan nilai mata uang, dan juga tingkat suku bunga adalah beberapa faktor ekonomi yang cukup berpengaruh.
Beberapa faktor sosial seperti kepadatan penduduk, pertumbuhan populasi, peraturan lingkungan, dan lainnya juga menjadi penentu harga tanah.
-
Penguasaan Tanah
Tanah yang berada di bawah kekuasaan pengembang besar akan cenderung mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi. Keinginan pengembang untuk mendapatkan untung yang besar menjadikan harga tanah tersebut melambung tinggi, terlebih jika tanah tersebut sudah dikelola dan dibangun menjadi area pemukiman.
Itulah tujuh faktor penentu harga tanah yang naik setiap tahunnya. Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi properti atau tanah mulai dari sekarang?