Kontribusi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp432,6 triliun atau 45,9 persen dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp510,3 triliun atau 54,1 persen.
Dari sisi geografis, investasi di luar Jawa sebesar Rp476 triliun atau 50,5 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan di Jawa sebesar Rp466,9 triliun atau 49,5 persen.
Rosan juga menyoroti kontribusi hilirisasi atau industrialisasi yang mencapai Rp280,8 triliun pada semester pertama.
Angka itu setara 29,8 persen dari total realisasi investasi dan tumbuh 54,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan dominasi terbesar dari sektor mineral.
Menurutnya, kehadiran Danantara atau Sovereign Wealth Fund menjadi salah satu faktor yang menumbuhkan kepercayaan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.