IDXChannel - Pemerintah Denmark memutuskan untuk tidak lagi menggunakan vaksin AstraZeneca untuk kebutuhan vaksinasi di negerinya. Tindakan ini diambil setelah muncul laporan kasus pembekuan darah terhadap beebrapa orang warganya, di mana salah satunya menyebabkan kematian.
Mengutip Newser, Selasa (20/4/2021) dari laporan Reuters, Direktur Otoritas Kesehatan Denmark, Soren Brostroem, mengatakan ada "risiko nyata dari efek samping" dan vaksin dari AstraZeneca. Maka dari itu, vaksin produksi buatan AstraZeneca kini sudah dihapus dari program vaksinasi nasional di Denmark.
Untuk kebutuhan pasokan vaksin, Denmark memiliki pasokan vaksin dari para produsen lain seperti Pfizer dan Moderna. Menurut Soren, situasi pandemi Covid-19 di Denmark relatif bisa dikendalikan merujuk pada kondisi sudah banyak orang lanjut usia yang divaksinasi.
Terkait keputusan untuk secara permanen memberhentikan penggunaan vaksin AstraZeneca, Soren menjelaskan keputusan itu harus dilihat dalam konteks situasi di Denmark dan dia tidak akan ragu untuk terus menggunakan vaksin jika negara itu berada dalam situasi yang sama sekali berbeda dan di tengah-tengah lonjakan ketiga yang hebat.
Sementara itu, keputusan untuk memberhentikan permanen pemakaian vaksin AstraZeneca disebut otoritas kesehatan Denmark akan menunda target penyelesaian program vaksinasi Denmark dari akhir Juli hingga awal Agustus, meskipun seperti dilaporkan Reuters, target itu juga akan bergantung pada apakah vaksin Johnson & Johnson (yang saat ini juga dikaitkan dengan pembekuan darah) disetujui.