Ia mengatakan, perlombaan senjata nuklir dan power projection harus dihentikan agar tidak merusak integritas dan kredibilitas dari traktat non-proliferasi. “Adanya kemungkinan senjata ini jatuh ke tangan non-state actors harus menjadi landasan atau alasan kuat bagi kita semua untuk mempercepat perlucutan senjata nuklir,” ujarnya.
Retno juga menekankan mengenai pentingnya memperkuat arsitektur perlucutan senjata nuklir. Selain itu, traktat ini memberikan kerangka hukum untuk mendelegitimasi senjata nuklir.
“Pemberlakuan Treaty for the Prohibition of Nuclear Weapons tahun ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting,” ucapnya.
Retno mengungkapkan, upaya untuk mendorong isu nuclear disarmament ini bahkan sebenarnya sudah dilakukan sejak sebelum Covid-19. Selain itu, ia berpandangan bahwa Covid-19 tidak boleh membiarkan masyarakat internasional kehilangan fokus pada isu yang penting ini. (RAMA)