sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Airlangga Ingin Kuota Mahasiswa RI untuk Belajar ke China Ditambah

Economics editor Tangguh Yudha
04/08/2024 20:11 WIB
Menko Airlangga Hartarto meminta agar kuota mahasiswa Indonesia yang belajar di Tsinghua University, China ditambah.
Airlangga Ingin Kuota Mahasiswa RI untuk Belajar ke China Ditambah. (Foto: MNC Media)
Airlangga Ingin Kuota Mahasiswa RI untuk Belajar ke China Ditambah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menko Airlangga Hartarto meminta agar kuota mahasiswa Indonesia yang belajar di Tsinghua University, China ditambah. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China dalam bidang pendidikan. Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri di masa mendatang.

"Jadi kalau kita bicara ekonomi digital, kita perlu punya SDM, karenanya kita perlu lebih banyak mahasiswa untuk diberi kesempatan belajar di Tsinghua, terutama dalam kondisi geopolitik dan tantangan Artificial Intelligence (AI) dan AI generatif saat ini," katanya, Sabtu (3/8/2024).

Untuk diketahui, kesempatan belajar di Tsinghua University bagi mahasiswa Indonesia saat ini hanya berjumlah 50 mahasiswa. Airlangga menyebut perlu adanya optimalisasi dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa dibutuhkan mesin pertumbuhan ekonomi baru melalui digitalisasi. Ekonomi digital Indonesia saat ini mencapai sebesar USD80 miliar dan diproyeksikan akan terus meningkat.

Mempertimbangkan potensi tersebut, Airlangga menilai diperlukan upaya dalam mendorong penciptaan sdm yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri di masa mendatang. Ia menambahkan bahwa Indonesia juga tengah menargetkan untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang.

Di saat itu, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar USD26.000, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar USD9 triliun. Untuk itu, dibutuhkan pusat pendidikan yang berkualitas terutama di bidang inovasi dan teknologi.

Lebih lanjut, terkait dengan digitalisasi, Menko Airlangga juga menuturkan bahwa saat ini terdapat kebutuhan komoditas digital seperti semikonduktor. Dalam rangka mencukupi kebutuhan tersebut, perlu adanya sdm yang kompeten untuk melakukan desain microchip.

Adapun Indonesia sendiri menjadi basis untuk kendaraan listrik, sel bahan bakar, baterai, dan ke depan akan didorong untuk optimalisasi potensi semikonduktor. Untuk itu, ketersediaan sdm dan pusat pertukaran untuk pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pada bidang tersebut.

“Kita memerlukan sumber daya manusia. Maka dari itu, kami harap dukungan Tsinghua untuk mengembangkannya dan memperbolehkan pelajar dari Indonesia belajar di Tsinghua, atau sebaliknya pelatihan untuk para pelatih. Bukan untuk kursus singkat, tetapi untuk waktu-waktu tertentu di universitas. Jadi saya pikir itulah hal berikutnya yang ingin saya kerjakan,” pungkas Menko Airlangga.

(Selfie Miftahul Jannah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement