IDXChannel - Bank Indonesia (BI) diproyeksi menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal itu sejalan tingkat inflasi di Indonesia.
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Bank Indonesia sebaiknya tidak perlu terburu-buru menaikkan suku bunga acuan. Menurut dia, suku bunga acuan masih dapat dipertahankan di level 3,5 persen seperti yang ditetapkan sebelumnya.
Airlangga beralasan kondisi perekonomian Indonesia cukup baik dan semakin menguat. Itu tercermin dari indeks kepercayaan konsumen yang tercatat di level 128,2.
Kemudian, indeks penjualan retail berada di level 15,42, sementara inflasi inti masih terjaga pada level 2,86 persen. Kondisi yang cukup membaik tercermin pula pada indikator lain seperti, kualitas kredit bank yang bertumbuh sebesar 10,66 persen, dengan rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2,86 persen. Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga meningkat 9,13 persen.
“Ekonomi ini baru recover, sehingga tentu kita berharap tidak perlu teralu buru-buru (BI menaikkan suku bunga). Apalagi tadi kita lihat dana pihak ketiga masih di atas 10 persen sedangkan kredit juga masih di bawah. Sehingga perbankan kita relatif masih solid,” tegas Airlangga dalam program Market Headlines IDX Channel, pada Selasa (9/8/2022)