Menurut Airlangga, karena dalam situasi seperti ini, ada tiga hal menjadi isu. Pertama adalah interest rate global, kedua adalah harga minyak, dan ketiga adalah harga logistik dan juga tingkat suku bunga SBN surat berharga negara.
"Kita melihat Amerika pertumbuhan ekonomi baik, kemudian inflasi relatif sudah lebih baik walaupun tidak serendah yang diprediksi, sehingga banyak termasuk world bank memperkirakan USD bakal higher for longer, akan terus tinggi," jelas Airlangga.
Menurutnya, hal tersebut menjadikan pemerintah harus menjaga arus modal. Sehingga, diharapkan bisa terus dipertahankan dan terus melakukan reformasi struktural untuk menjaga itu dan juga dari segi makro menjaga makroprudensial perekonomian pada tahun ini.
"Saya yakin dengan hal-hal ini menjadi priority kita bersama dalam satu, dua bulan ke depan karena ini menjadi kunci di tahun akhir daripada pemerintahan presidensi daripada bapak Joko Widodo dan Pak Ma'ruf Amin," tegasnya.
"Sehingga pertumbuhan harus tetap kita jaga sehingga delivery dari PSN bisa juga dicapai di tahun ini sehingga dengan demikian kita harus bekerja lebih keras karena dunia tidak baik-baik saja," pungkas Airlangga.
(YNA)