Untuk itu, Airlangga dengan tegas menyebutkan bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional tetap dilaksanakan pada tahun ini, untuk menstimulus masyarakat untuk kembali normal dan berada di jalur positif.
“Oleh karena itu, untuk mempercepat pemulihan ekonomi dalam jangka pendek pemerintah melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional, yang di tahun ini dianggarkan mendekati 700 triliun dan realisasi PEN 26,3% dari pagu atau sebesar 183,98 trilyun. Di jangka menengah dan panjang, lipom struktural yang dilakukan melalui UU Cipta Kerja, diharapkan bisa mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mengampingkan regulasi dan meningkatkan rangking dari is of doing business di Indonesia”, tutup Airlangga.
Sementara, hal senada diungkapkan oleh Rosan Roeslani, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia
"Secara umum, 8 dari setiap 10 perusahaan mengalami penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19. Sekitar 53,17 persen UMB dan 62,21 UMK mengalami kendala pegawai dan operasional", tutur Rosan.
Dengan adanya vaksinasi tahun 2021 dipercaya akan mengembalikan kembali pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dengan adanya vaksinasi 2021, ditambah dengan akselerasi reformasi dan dukungan ekspansi fiskal akan mengembalikan pertumbuhan ekonomi menjadi positif", tegas Roslan.