sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ajang Silaturahmi Sekaligus Penghasil 'Cuan', Begini Sejarah Singkat Mudik di Indonesia

Economics editor Tim IDXChannel
24/04/2022 15:45 WIB
Tradisi mudik juga memiliki pengaruh positif terhadap pembangunan infrastruktur.
Ajang Silaturahmi Sekaligus Penghasil 'Cuan', Begini Sejarah Singkat Mudik di Indonesia (foto: MNC Media)
Ajang Silaturahmi Sekaligus Penghasil 'Cuan', Begini Sejarah Singkat Mudik di Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Aktivitas mudik saat momen Lebaran tiba sudah menjadi agenda tahunan bagi masyarakat Indonesia. Di saat mudik, para perantau akan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan sanak saudara.

Termasuk juga yang saat ini sedang terjadi. Isai tertunda dua tahun akibat terhalang pandemi, aktivitas mudik di Indonesia kembali dilakukan seiring kebijakan pemerintah yang melonggarkan peraturan penanganan COVID-19.

Selain menjadi ajang silaturahmi, bepergiannya masyarakat secara massal saat momen mudik pada akhirnya juga berpengaruh terhadap geliat aktivitas perekonomian, baik di level daerah maupun nasional.

Tradisi mudik juga memiliki pengaruh positif terhadap pembangunan infrastruktur. Aktivitas mudik mengharuskan pemerintah untuk turut memfasilitasi dengan cara memperbaiki hingga menambah infrastruktur yang ada.

Seperti membangun jalan darat, rel kereta api, jembatan, bandar udara, hingga pelabuhan laut. Jadi sebenarnya, sejak kapan sih mudik dilakukan masyarakat Indonesia?

Istilah mudik mulai berkembang pada tahun 1970-an, tepat disaat pertumbuhan penduduk di Jakarta sedang meningkat akibat perantau yang datang berbondong-bondong karena fokus pembangunan ada di Jakarta.
Para perantau yang datang pun beragam, sebagian merupakan orang-orang terdidik yang mendapatkan fasilitas yang baik di kampung halaman, dan sebagian merupakan para pekerja kasar.

Meskipun begitu, nyatanya tradisi mudik sudah dilakukan sejak kerajaan majapahit dan mataram islam.  Wilayah kerajaan yang luas membuat  pejabat ditugaskan di beberapa titik wilayah kekuasaan. Kemudian para pejabat akan pulang untuk menghadap raja serta mengunjungi keluarga.

Hal ini dinilai sebagai asal-usul lahirnya fenomena mudik lebaran. Istilah mudik sendiri berasal dari bahasa Jawa "mulih dhisik" yang berarti pulang dulu. Sebagian juga berpendapat bahwa istilah mudik berasal dari bahasa Betawi "menuju udik" yang berarti menuju kampung. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement