IDXChannel - Akedemisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi menilai rencana pemerintah memberikan subsidi pada pembelian kendaraan listrik kurang tepat.
Agus mengatakan seharusnya pemerintah meningkatkan infrastruktur dengan menambah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Menurutnya, jika infrastruktur sudah tersedia maka jumlah kendaraan listrik akan meningkat dengan sendirinya.
“Terus terang infrastruktur kita terlambat. Kalau dilihat dari rasio sudah cukup rata-rata kalau untuk SPKLU karena populasi mobilnya baru sedikit. Kalau dilihat dari persyaratan, infrastruktur harus didahulukan, baru penggunanya datang. Jadi stasiun pengisian daya harus disebar, jangan ditunda,” kata Agus saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (4/2/2023).
Di Indonesia, Agus melihat SPKLU cenderung mengikuti populasi mobil listrik baru dibangun lokasi pengisian daya. Padahal, stasiun pengisian daya seharusnya sudah disebar di berbagai wilayah agar pemilik kendaraan listrik lebih tenang.
Setiap produsen mobil listrik memang memberikan kemudahan kepada konsumennya untuk mengisi daya di rumah. Namun, menurut Agus metode seperti itu tak bisa diterapkan seterusnya dan di setiap wilayah.
“Penugasan pertama untuk membangun SPKLU itu PLN, tapi kan mereka juga memiliki keterbatasan, mungkin dari finansial karena mereka juga sedang over supply. Jadi untuk mengembangkan itu mereka mengundang pihak ketiga. Sedangkan Pertamina memiliki keunggulan dengan SPBU, jadi orang lebih familiar,” ujarnya.
Oleh karena itu, Agus berharap Pertamina bisa lebih proaktif dalam menggelar SPKLU di setiap SPBU yang mereka miliki. Menurutnya, seharusnya Pertamina dan PLN bekerja sama untuk memperbanyak stasiun pengisian.
“Permen baru juga sudah terbit yang mengatur setiap SPBU harus dilengkapi dengan SPKLU dan SPBKLU. Ini kan upaya untuk mengejar ketertinggalan. Lalu bangunan pemerintah harus ada SPKLU. Memang ini harus didorong, masa infrastrukturnya nggak ada disuruh beli mobil listrik,” ucapnya.
Agus mengungkapkan jika SPKLU sudah tersebar di berbagai wilayah, maka tidak akan ada kekhawatiran penumpukan antrian. Ini juga diharapkan tersebar parkiran mall, apartemen, perkantoran, dan kantong parkir lainnya.
“Tempat parkir harus disediakan SPKLU, minimal AC charging. Itu yang akan didorong oleh Permen ESDM yang baru, nantinya di bangunan, tempat parkir, minimal ada satu tempat pengisian itu. Minimal medium charging, isi setengah jam juga sudah cukup untuk jalan lagi,” tutup Agus. (RRD)