IDXChannel- Aktivitas pabrik Jepang menurun dengan laju cepat dalam satu tahun terakhir. Penurunan itu disebabkan berkurangan produksi dan pesanan baru yang menjadi tanda yang mengkhawatirkan bagi perekonomian.
Dilansir Channel News Asia, Senin (24/3/2025), Indeks PMI manufaktur kilat dari Bank Sentral Jepang turun menjadi 48,3 di Maret 2025. Angka ini jadi terendah dalam satu tahun terakhir.
Meski demikian, Indeks ini tetap berada di bawah ambang batas 50,0 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut.
Sementara itu, prospek bisnis secara keseluruhan merosot ke level terendah sejak Agustus 2020. Perusahaan-perusahaan mengungkapkan kekhawatiran tentang faktor-faktor seperti kenaikan biaya, kekurangan tenaga kerja, dan ketidakpastian lingkungan perdagangan global.
"Inflasi yang kuat, ditambah dengan kekhawatiran atas kekurangan tenaga kerja, populasi yang menua, belanja klien yang lemah dan meningkatnya ketidakpastian atas lingkungan perdagangan internasional mengurangi optimisme," kata Associate Director Ekonomi di S&P Global Market Intelligence, Annabel Fiddes.