Situasi ini disebabkan produksi dan pesanan baru mengalami kontraksi di Maret. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mengurangi aktivitas pembelian dan memangkas inventaris mereka.
Selain itu, perusahaan-perusahaan meningkatkan jumlah tenaga kerja selama empat bulan berturut-turut di tengah kekurangan tenaga kerja. Tekanan inflasi tetap tinggi dan indeks harga input dan indeks biaya output mempertahankan tren ekspansif.
"Tekanan biaya tetap tinggi di bulan Maret, dengan biaya input secara keseluruhan meningkat tajam di kedua sektor yang dipantau, yang menyebabkan kenaikan harga jual yang solid," kata Fiddes.
Bahkan dalam sebuah survei sektor jasa juga kehilangan momentum dengan aktivitas bisnis yang berkontraksi untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Padahal sektor ini sebelumnya menjadi titik terang dalam perekonomian Jepang.
(Ibnu Hariyanto)