Suparjo Ramalan
IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan distribusi pupuk subsidi transparan. Hal ini menyusul adanya peningkatan jumlah alokasi subsidi pupuk menjadi 9,5 juta ton pada 2024, dari sebelumnya sebesar 4,7 juta ton.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan pihaknya menyambut baik keputusan pemerintah yang menambah alokasi subsidi pupuk menjadi 9,5 juta ton pada tahun ini. Peningkatan itu akan berdampak besar pada ketahanan pangan nasional.
"Peningkatan alokasi pupuk subsidi ini penting, karena kita ketahui pupuk mempunyai peran sangat penting pada produktivitas pertanian," ungkap Rahmad dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Selasa (2/4/2024).
"Nitrogen, misalnya, mempunyai dampak pada produktivitas sebesar 56 persen, sedangkan kalium sekitar 15 persen, dan phospat sekitar 20 persen sehingga dampaknya cukup besar," paparnya.
Peningkatan alokasi subsidi pupuk menjadi 9,5 juta ton, dikatakan Rahmad, juga membuat Pupuk Indonesia sebagai BUMN harus terus berinovasi dalam mendistribusikan pupuk ke petani.
Selain dengan memberikan kemudahan penebusan pupuk subsidi cukup dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), pemerintah juga telah memutuskan fleksibilitas dalam penyaluran atau pendistribusian pupuk bersubsidi.
Sebelumnya, pendistribusian pupuk bersubsidi disesuaikan dengan alokasi setiap bulan yang diputuskan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
