sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anak Usaha Telkom, MDI Venture, Blak-blakan Soal Bakar Uang dan Hasil Investasi di Startup RI

Economics editor Syukri Rahmatullah
10/06/2022 14:35 WIB
Perkembangan perusahaan rintisan alias startup tengah menjadi sorotan. Bisnis yang kebanyakan mengandalkan pola ‘bakar uang’ itu satu per satu berguguran.
Anak Usaha Telkom, MDI Venture, Blak-blakan Soal Bakar Uang dan Hasil Investasi di Startup RI. (Foto: MNC Media)
Anak Usaha Telkom, MDI Venture, Blak-blakan Soal Bakar Uang dan Hasil Investasi di Startup RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Perkembangan perusahaan rintisan alias startup tengah menjadi sorotan. Bisnis yang kebanyakan mengandalkan pola ‘bakar uang’ itu satu per satu berguguran akibat ditinggal investornya.

Lalu, bagaimana sebenarnya pola pendanaan startup dan apakah bisnis perusahaan rintisan itu menjanjikan keuntungan?

CEO MDI Venture Donald Wihardja pun menjelaskan pola tren ‘bakar uang muncul dari situasi di mana ada startup yang melakukan pola tersebut erhasil membuktikan bisa bertumbuh dan mendapatkan keuntungan. Hal itu merupakan harapan dari semua venture capital yang melihat sisi ekonomi yang positif dari bisnis mereka.

“Kalau sudah bisa membuktikan scale, sudah buktikan kalau besar bisa untung, dan dikasih uang, ya grow dong,” kata Donald kepada Pemimpin Redaksi IDXChannel, Syukri Rahmatullah, Jumat (10/6).

Namun, tidak semua startup mampu bertumbuh dan memberikan keuntungan kepada para pemodalnya. Bahkan banyak startup yang justru mem-PHK karyawannya.

Menurut Donald, gelombang PHK startup tak lepas dari strategi para venture capital yang mulai memberikan deadline kepada perusahaan rintisan untuk segera menunjukkan kinerja positif. Menurut Donald, venture capital biasanya memberikan waktu selama 24 bulan bagi startup untuk menunjukkan hasil positif.

Startup dikabari oleh venture capital-nya, bahwa untuk 24 bulan ke depan, jangan harap gampang dapat uang, harap adjust strategy supaya punya ‘runway’ 24 bulan atau go for break even,” ujarnya.

“Dengan kondisi tersebut, walaupun mereka sudah membuktikan di atas, biasanya mereka dulu punya business plan 12-15 bulan, harus di-stretch jadi 24. Akibatnya mereka cut expansion plan mereka, dan layoff team yang mereka pegang,” ujarnya.

Ultimatum waktu 24 bulan itu, lanjut Donald, juga dilakukan oleh MDI Ventures. Meskipun memiliki dana dan berencana untuk terus investasi, MDI Venture meminta startup yang mendapat kucuran dana untuk mengonversi hasil investasi dalam 24 bulan.

Sejauh ini, MDI Ventures telah berinvestasi di lebih dari 70 perusahaan dengan total dana mencapai USD 300 juta. “Kami sudah exit dapat uang balik USD 50 juta dari investasi pertama kali, dengan multiple lebih dari 3x,” jelas Donald.

Pihaknya juga menghasilkan USD 400 juta dengan synergy revenue ke Telkom maupun ke startup dengan kerja sama startup-Telkom . “Ini baru dari USD100 juga yang kami investasikan sampai dengan 2020, ya tapi untuk kerja sama synergy perlu waktu ya,”katanya.

Dengan situasi bisnis startup yang tengah menurun, Donald menyebut MDI Venture tak berhenti berinvestasi. Meskipun pendanaan bagi para perusahaan rintisan bakal disesuaikan dan lebih selektif dalam memilih startup.

Adapun beberapa industri yang menjadi fokus MDI Venture ke depannya yaitu kesehatan, agri, logistic, fintech, edutech, dan enterprise solution. (FRI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement