IDXChannel - Jumlah uang yang dipegang pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membayar tagihannya berkurang ke level terendah sejak Desember 2021.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (19/5/2023), kondisi ini memperdalam kekhawatiran bahwa pemerintah AS akan kehabisan dana pada awal bulan depan jika batas utang tidak dinaikkan atau ditangguhkan sebelum itu.
Saldo kas Departemen Keuangan turun menjadi USD68,3 miliar pada 17 Mei, menurut data yang dipublikasikan Kamis. Jumlah tersebut turun dari USD94,6 miliar sehari sebelumnya dan USD 140 miliar pada akhir pekan lalu.
Rekening Departemen Keuangan berada di bawah tekanan akhir-akhir ini karena pemerintah berusaha untuk menghindari pelanggaran batas utang senilai USD31,4 triliun.
"Kita dengan sangat cepat sampai pada titik di mana peningkatan pagu utang diperlukan segera dan tanpa penundaan, pasar bisa menjadi sangat gugup.” kata ahli strategi TD Securities Gennadiy Goldberg.
Menteri Keuangan Janet Yellen menegaskan bahwa kemampuan departemennya untuk menghindari pelanggaran pagu utang melalui manuver-manuver akuntansi khusus dapat habis sekitar awal Juni.
Kecemasan akan kebuntuan negosiasi batas utang mereda setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy mengatakan bahwa para negosiator dapat mencapai kesepakatan sesegera mungkin pada akhir pekan ini.
Namun, Kaukus Kebebasan di DPR AS yang berhaluan konservatif garis keras menyerukan diakhirinya pembicaraan bipartisan untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang federal. Mereka bersikeras agar Senat melakukan pemungutan suara atas rancangan undang-undang yang diajukan Partai Republik pada April.
Partai Republik ingin kenaikan plafon utang dibarengi pemangkasan anggaran besar-besaran. Di sisi lain, Gedung Putih ingin pagu utang dinaikkan tanpa syarat.
"Kongres memberikan pernyataan yang menenangkan, tetapi kita masih berada di tepi jurang," kata Goldberg.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)