Aksi itu harus dilakukan, mengingat anggaran perjalanan dinas K/L yang dipotong ikut memengaruhi okupansi atau jumlah penumpang pesawat. Artinya, penumpang pesawat bisa berkurang lantaran volume perjalanan dinas K/L menurun.
“Jadi saya kira untuk industri penerbangan langkah atau rencana dari pemerintah untuk memangkas anggaran perjalanan, khususnya dari lembaga atau kementerian ini, adalah sebuah kesempatan untuk kita mengoptimalisasi dari pasar domestik,” ujar Ziva dalam sesi Market Review IDX Channel, Jumat (15/11/2024).
Selain rute populer, ada beberapa wilayah yang dinilai belum dijamah. Kondisi ini berbanding terbalik dengan bertambahnya maskapai baru beberapa tahun terakhir. Sebut saja, Super Air Jet, Pelita Air Service, TransNusa, hingga BBN Airlines.
Karena itu, Ziva menilai, perusahaan penerbangan perlu menggarap rute-rute yang tidak begitu populer saat ini. Aksi korporasi tersebut sekaligus memfasilitasi perjalanan masyarakat saat momentum keagamaan, tahun baru, atau kondisi musiman lainnya.