"Rp 4 triliun di konsorsium bumn indonesia Rp 3 triliun BUMN China. Sisanya loan (pinjaman) dari KCJB. nunggu masih dari BPKP," ungkap Arya saat ditemui wartawan di kawasan GBK, Rabu (3/8/2022).
Terkait dengan sumber utang, lanjut Arya, pihaknya masih mencari perbankan yang bisa dikerjasamakan. Dia pun tak menampik potensi pinjaman berasal dari bank China.
Untuk diketahui, pembangunan KCJB mencapai USD4,55 miliar atau setara Rp64,9 triliun. Dana inj berasal dari pinjaman China Development Bank.
Jumlah itu setara dengan 75 persen dari total nilai investasi KCJB sebesar 6,07 miliar dolar AS. Pinjaman tersebut disepakati sejak 12 Mei 2017 lalu dengan tenor 40 tahun, masa tenggang 10 tahun, dan availability period hingga 2022. Sementara, suku bunga pinjaman 2 persen untuk USD dan 3,5 persen untuk yuan. (RRD)