Namun, rezim Orde Baru kemudian jatuh ketika tidak bisa menjawab persoalan ekonomi masyarakat, baik dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang masyarakat.
”Maka lahirlah Orde Reformasi yang memiliki basis teori demokrasi yang cukup efektif dan berhasil hingga hari ini,” katanya di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Pada era Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun, ekonomi hanya dikuasai para konglomerat yang diharapkan bisa menetes ke bawah.
Faktanya, keinginan untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut tidak terwujud. Kemudian, Orde Reformasi memilih membangun kesejahteraan dari bawah ke atas ke bawah. Sayangnya, menurut Gus AMI, setelah 23 tahun berjalan, Orde Reformasi ternyata baru menjanjikan kesejahteraan dan kebahagiaan politik saja, sementara persoalan ekonomi masih perlu banyak pembenahan.
”Kita melihat pekerjaan yang besar dan berat, pekerjaan kita bertumpuk di waktu yang di luar dugaan, di tahun ini, menambah semakin menumpuknya pekerjaan rumah yang selama ini belum kita lakukan dengan baik,” katanya.