"Ini menjadi catatan bagi kita, jika pengangguran masih didominasi oleh angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menengah kebawah, sehingga kompetensi dan daya saing tenaga kerja kita masih sangat kurang," kata Anwar Sanusi.
Ditambahkan Sekjen Anwar, berdasarkan laporan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2015 yang menyebutkan, Indonesia tidak mengalami kekurangan jumlah lulusan sekolah, melainkan kekurangan angkatan kerja dengan keahlian yang tepat untuk bekerja.
Data World Digital Competitiveness 2021 juga mencatat, daya saing digital di Indonesia berada pada peringkat 53 dari 64 negara. Kondisi ini menunjukkan bahwa di tengah ledakan adopsi teknologi, daya saing digital Indonesia masih rendah.
Menurutnya tantangan terberat bangsa Indonesia dalam menghadapi era teknologi adalah menyiapkan SDM yang unggul serta berdaya saing tinggi. "SDM unggul Indonesia harus mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri saat ini," pungkasnya.
(DKH)