Alhasil, para pemimpin OPEC mengusulkan kuota produksi Angola diturunkan bahkan hingga 1,1 juta barel per hari. Usulan tersebut ditolak mentah-mentah negara tersebut karena dianggap mengancam sektor minyaknya di masa mendatang.
Pada akhir November, perwakilan Angola di OPEC, Estevao Pedro, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pihaknya menolak usulan kuota terbaru dan akan memompa minyak sebanyak yang negara itu bisa. (WHY)